Kepolisian Republik Indonesia imbau masyarakat untuk tidak terprovokasi isu-isu negatif yang beredar menjelang pengumuman rekapitulasi pemilihan presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Brigjen (Pol) Boy Raffli Amar dalam sebuah acara diskusi di Jakarta (19/7).
"Kami sarankan untuk tidak terlalu terprovokasi dengan hal-hal seperti itu," tegasnya. Pihaknya menyadari bahwa terdapat informasi-informasi yang meresahkan masyarakat. Boy meminta masyarakat untuk mempercayakan proses keamanan kepada kepolisian yang telah menyiapkan rencana terbaik.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan ke kepolisian bila mendapati hal-hal yang mencurigakan. "Seperti aksi-aksi yang mengarah ke kekerasan, kita harapkan masyarakat bisa memberikan informasi kepada petugas kami sehingga kita bisa lebih awal mengantisipasi," ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, agar masyarakat jangan mempercayai asumsi negatif yang berkembang. Dia juga menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Sutarman juga telah menerima kedua pihak capres dan cawapres untuk deklarasi damai. Dengan diadakannya deklarasi ini, pengerahan massa bisa diantisipasi.
Hingga saat ini kondisi keamanan di seuruh daerah masih dalam keadaan kondusif dan aman. Presiden pilihan rakyat Indonesia akan segera diumumkan pada 22 Juli mendatang oleh KPU. Seluruh elemen masyarakat bertugas mengawasi, bukan melibatkan diri dalam kericuhan. Hindari setiap imbauan yang bersifat provokasi dan jangan biarkan persatuan bangsa menjadi korban.
Baca Juga:
Brave, Serukan Tantangan Iman Karya Moriah Peters